Minggu, 18 Oktober 2009

keinginan sebuah harapan

http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3073979261995252524

Ku mulai dengan apa yang ku inginkan. Ketika itu smua akan menjadi suatu acuanku untuk terus bisa membangkitkan rasa yang sudah tertanam dalam diri. Keinginan yang tulus yang dapat membantuku untuk bisa maju sampai detik penghabisanku. Setiap langkahku membantuku agar dapat tegar dalam menghadapi semua keburukan yang akan terjadi di hadapanku. Ku pikul bebanku sendiri tanpa seorangpun. Ku pendam rasa sakit ku untuk dapat bertahan hidup. Hanya sebuah keajaiban yang dapat mengubah ku menjadi seorang yang dapat di banggakan. Tak kenal kata lelah, ku slalu berdoa menghadap yang kuasa untuk dapat memohon padanya dan selalu berharap keberuntungan selalu datang padaku. “Ya tuhan…ku harap kau mendengar doaku dimana ku bersujud di hadapanmu”. Ku berjalan menyelusuri pohon berduri seorang diri. Aku hanya punya segenggam harapan agar ku dapat menjadi orang yang dapat di banggakan. Ku ingin hasil keringat ku sendiri yang dapat membangun sebuah rumah agar ku dapat berteduh di dalamnya, walau hanya sebuah bilik kecil untukku. Keteguhan hati yang dapat menenangkanku saat aku merasa kejenuhan itu telah datang. Namun, aku lekas bangkit dari kejenuhanku untuk dapat terus berjuang demi diriku sendiri. Aku akan tunjukan pada dunia bahwa aku dapat menjadi seorang yang dapat dibanggakan. Aku bukan orang bodoh yang hanya merenungi nasibnya. Aku yakin nasibku dapat ku rubah dengan kerja kerasku. Aku yakin banyak di luar sana orang yang hanya merenungi nasib tanpa ada usaha untuk merubahnya. Tak ada orang bodoh di dunia ini. Orang yang berhasil bukan berarti ia cerdas. Namun dari apa yang ia dapat, ia kembangkan menjadi suatu yang amat berharga untuk dirinya sendiri dan ia pertahankan demi dirinya di masa depan. Orang bodoh bukan berarti ia hanya dapat merenungi apa yang telah terjadi. Orang bodoh dapat menjadi orang sukses yang dapat dibanggakan, orang sukses dapat menjadi orang bodoh yang hanya meratapi penyesalan yang amat dalam karna ketidakperdulian dia dalam caranya mempertahankan hidupnya. Kebanggaan tersendiri aku dapat berdiri tegak untuk dapat membuat diriku lebih baik. Aku mungkin orang bodoh, namun kebodohanku tidak menjadikanku penghalang yang dapat membuat hidupku menjadi tak ada artinya. Aku dapat bekerja keras untuk dapat membuat diriku menjadi orang sukses. Tak ada kata tak bisa dan menyerah dalam hidup. Yang ada hanyalah berusaha, sabar, dan terus berdoa. Karna hanya itulah yang aku punya. Dan dari apa yang sudah ku tanam, aku akan mendapatkan hasil untuk diriku nanti. Hasil buruk atau baik yang telah ku tanam adalah sebuah pelajaran untukku. Aku akan tetap menjadi batang yang kuat dan kokoh yang tak dapat tergoyahkan. Karna keyakinankulah yang dapat membuatku bangkit dari keterpurukkanku. Tak ada seorangpun yang mendorongku agar aku dapat berjalan kuat mengejar apa yang ku inginkan saat ini. Namun, suatu saat aku yakin banyak orang yang akan tersenyum bangga melihat kerja kerasku. Yang ada di benakku hanyalah impian yang harus ku wujudkan dengan kemampuanku sendiri. Karna tak ada artinya jika ku berjalan di atas tangan orang lain. Aku mendengar kicauan burung yang hanya menemaniku di saat aku jatuh. Kicauan burung itu seakan memberi isyarat padaku untuk tetap bangkit dari keterpurukanku. Haluan angin yang memberikan kesejukkan dipikiranku, untuk dapat berfikir tenang dalam mengambil sikap. Rasanya seperti berjalan di atas kerikil panas untuk dapat meraih apa yang ku inginkan. Namun itu tak membuatku rapuh. Aku terus menelusuri pepohonan kuat yang di penuhi duri di sekitarnya. Sejenak rasa lelah sudah datang menghampiriku seperti cobaan yang tak urung henti mendatangiku. Namun bagiku, itu adalah salah satu garis keberhasilan yang sudah ada di depan mataku. Aku beristirahat sejenak untuk dapat megembalikan semangatku. Aku akan terus berjalan sampai aku menemukan titik dimana aku sudah mendapatkan apa yang ku ingikan. Sempat terfikirkan olehku seseorang yang amat berharga bagiku. Walau terkadang aku merasa yakin dan kuat, namun di balik itu aku merasa seperti ada yang kurang. Seseorang yang dapat memberiku semangat dan kekuatan untuk dapat mencapai apa yang aku impikan. Aku meneteskan air mata saat ku menyebut namanya dengan lembut, “ ibu “… walau ku tahu tak mungkin bagiku saat ini bertemu dengannya, namun ku yakin ia akan tetap menemani di setiap langkahku menuju keberhasilan. Selama aku bernafas ialah yang selalu memberikanku kekuatan untuk dapat mencapai apa yang ku inginkan. Aku berjanji pada diriku sendiri akan menjadi orang yang sukses yang dapat di banggakan. Ibu pernah berkata pada ku “ kejarlah apa yang kau impikan dan terus berjuang demi kehidupan yang lebih baik sampai akhir hidupmu”. Aku selalu teringat kalimat itu. Oh ibu…andaikan saat ini kau masih bersamaku, aku berjanji akan membahagiakanmu dengan hasil keringat ku sendiri. Aku belum sempat membahagiakanmu ibu. Dan saat ini aku berjuang agar kau tahu bahwa aku takkan melupakan kata-katamu itu. Aku akan berusaha untuk dapatkan apa yang ku impikan agar kau bangga padaku walau kau sudah bersamanya. Waktu terus berjalan, dan aku berharap keberuntungan akan tetap datang padaku. Setiap pagi datang, aku slalu bersyukur pada tuhan karna aku masih diberi kesempatan untuk dapat meneruskan apa yang ku impikan dan slalu berkata “terima kasih tuhan kau masih memberikan kesehatan dan kesempatan untuku menghirup udara segar”. Tak ada waktu yang terbuang bagiku, aku akan terus berjalan sampai ku temukan keberhasilanku. Keinginanku sudah bulat, aku akan berjalan walaupun rintangan terus datang padaku. Walau hujan badai datang aku yakin tuhan slalu melindungiku. Aku berjanji setelah perjuanganku berakhir aku akan bersujud dihadapannya untuk meminta syukur karna ia slalu disampingku dan memberikanku kekuatan untuk dapat mencapai keberhasilan. Ku tempuh perjalananku selama beberapa tahun dengan semua kejadian yang terjadi padaku, namun entah mengapa aku merasa tuhan tidak berpihak padaku. Aku merasa percuma ku jalankan apa yang ku impikan tapi sampai saat ini tak ada yang ku dapatkan. Rasanya aku memang tidak pantas mendapatkan kebahagiaan. Sempat aku marah pada yang kuasa, namun itu tak dapat merubah segalanya. Yang ada hanyalah kebodohan yang ku lakukan. Oh tuhan…andaikan kau tahu betapa aku menginginkan keberhasilan untuk diriku sendiri. Setelah ku bersujud memohon ampun dan terus meminta kekuatan untukku, aku bangkit dan berjanji akan terus mencapai apa yang ku inginkan. Aku terus mendapatkan cobaan yang berat. Namun itu tak membuatku rapuh akan harapanku. Aku tak perduli berapa tahun lagi aku akan mendapatkan keberhasilan itu. Yang ku lakukan hanyalah terus berdoa dan berusaha sampai aku mendapatkannya. Entah berapa lama aku merasa keberhasilan itu semakin dekat. Aku yakin tuhan memang adil. Dan ia tahu batas kemampuan hambanya. Aku semakin tersenyum lebar saat aku yakin aku akan dapatkan keberhasilanku saat ini. Aku semakin bersemangat untuk dapat menjemput bola keberhasilanku. aku semakin memohon pada tuhan agarku benar-benar di beri kekuatan dan kesabaran. Aku sempat bertanya padanya “apakah benar aku akan mendapatkan kebahagiaanku?”. Tak ada hentinya aku bersyukur pada yang kuasa sampai aku meteskan air mataku. “terimakasih tuhan kau benar-benar mendengar doaku, kau berikan kebahagiaan yang tak terkirakan untukku. Apa benar aku adalah salah satu hambamu yang kau cintai? Oh tuhan…tak ada hentinya kau berikan cobaan yang begitu menguji kesabaranku. Sempat ku marah padamu, namun kau tetap memberikanku kebahagiaan. Andai saja aku dapat mengucapkan maav padamu dulu, dan sekarang aku akan benar-benar mengucapkan maav padamu tuhan. Terima kasih tuhan kau tetap melindungiku sampai saat ini.” Dan akhirnya aku akan terus tersenyum lebar atas keberhasilan yang ku dapatkan dari hasil keringatku sendiri. Setiap malam ku berdoa dan tak urung mengucapkan banyak terimakasih pada tuhan ataas apa yang telah diberikannya. Namun, saat ku bersujud dan mengucapkan terimakasih, aku teringat oleh ibuku yang sudah tak bersamaku saat ini. Air mata yang tak dapat ku tahan menetes secara perlahan di pipiku. Aku tak dapat mengucapkan kata-kata apapun, namun aku ingin sekali mengucapkannya. Tapi aku yakin tuhan telah mengetahui itu sebelum aku mengatakannya. “andaikan ibu berada bersamaku saat ini” . air mata yang tak urung henti menetes dipipiku. Aku terus menyebut nama ibu. “Aku ingin engkau berada bersamaku ibu, aku ingin memberikan kebahagiaan ini untukmu, aku ingin merasakan kebahagiaan ini bersamamu ibu, memelukmu dan menciummu sebagai bentuk rasa sayang dan syukurku untukmu ibu. Ibu, walaupun kau tak bersamaku tapi aku yakin kau tahu dan dapat merasakan apa yang ku rasakan. Aku memang bukan manusia sempurna, tapi aku dapat membahagiakan diriku sendiri. Aku mengikuti kata-katamu dulu dan ku dapatkan apa yang ku inginkan, itu karna kau ibu….demi kau yang telah bersamanya, aku akan tetap berusaha dan tak kenal putus asa. Dan aku akan mensyukuri dengan apa yang telah ku dapatkan. Aku akan melakukan yang terbaik. Ibu…..aku menyayangimu dan kebahagiaan ini kupersembahkan untukmu ibu :) anugerah terindah karna ku memiliki ibu seperti dirimu :) terimakasih ibu……

===============================================================